Cinta..??
Apa itu cinta..?? siapa yang tak mengenal cinta.. semua orang yang masih bernafas pasti mempunyai rasa cinta.. lalu seperti apa orang yang sedang jatuh cinta..?? aku Wibi ini kisahku,kisah cinta pertamaku..
Suatu hari, aku melihat sesosok pria yang sedang bercanda dengan teman-temannya, aku melihatnya dari tembok depan kelasku. Tiba-tiba ada suara datang dengan lantangnya dari arah belakang dan menggepuk pundakku, ‘ayoooo,liatin siapa tuhhh’,ooh ternyata dia Tiwi, sahabatku dari kecil. Dia adalah seorang cewek cantik yang selalu ada untukku setiap kali aku ingin bercerita tentang perasaan yang kualami. ‘apaan sihh,gue ga liatin siapa-siapa kog’ sanggahan ku, ‘liatin Wobi kan lo,ayoo ngaku’, ‘enggak’ sahutku cepat,karena kerasnya suara kami berdua, Wobi pun melihat kami. Betapa malunya aku, Wobi liatin kekonyolanku. Namanya Wobi, dialah orang yang ku kagumi beberapa hari belakangan ini. Karena dia orang yang pintar, cakep dan dia manis juga sihh, karena dia mempunyai lesung pipit dikedua pipinya.
Disuatu malam, aku tengah mengerjakan tugasku yang begitu banyak,sampai aku tak sadar bila waktu telah menunjukkan tengah malam. Setelah selesai akupun bergegas tidur. Matahari telah menampakkan sinarnya ketika aku terbangun, kutengok jam dimejaku perlahan ‘jam 7 kurang 15 menit,waaaaa gue bisa telat nihh’ segera aku mandi dan siap-siap, setelah semuanya telah rapi akupun berangkat sekolah ‘nak, sarapan dulu’ suara mama yang duduk dimeja makan ketika aku melewatinya ‘nggak usah ma, aku udah telat, nanti sarapan di sekolah aja’,lalu aku bergegas pergi.
Sesampainya di sekolah memang aku belum telat, bel masuk baru saja berbunyi ketika aku melewati gerbang sekolah. Huuh,leganya,batinku. Lalu aku berlari menuju kelasku dan brraaaaaakkkkkkk, aku menabrak seseorang dan aku tak sadarkan diri, setelah terbangun aku telah berada diruang uks, ternyata aku pingsan dan disitu ada Tiwi yang menungguku terbangun. Mungkin aku pingsan karena belum sarapan juga,hehehe
Aku bertanya kepada Tiwi apa yang terjadi dan mengapa aku bisa berada disini. Tiwi menceritakan semuanya dari a-z dia crewet sekali. Aku nggak percaya apa yang tadi terjadi, aku bertabrakan dengan Wobi cowok manis itu, dan dia juga yang menggendongku ke uks,senangnya. Semenjak kejadian itu Wobi sering ke kelasku hanya sekedar berbasa-basi denganku. Aku dan dia pun semakin akrab. Semakin dekat dan semakin dekat, begitulah keadaan Wobi dan aku sekarang. Aku senang sekali bisa dekat dengannya dan aku berharap dia juga begitu.
Suatu sore aku dan teman-teman ku sedang bersepeda bersama di sebuah taman, setelah lama mengelilingi taman aku capek dan duduk di sebelah kolam, tak lama kemudian seseorang datang dari belakang dengan menyodorkan sebotol minuman kepadaku, ‘ni buat lo’,katanya, ‘thanks’,setelah kulihat aku kaget tenyata itu Wobi, lalu ia duduk disampingku, ‘udah muter kemana aja’,tanyanya, ‘emm,bru sekitar sini tadi aja,lo..?’ jawabku, ‘aku dari tadi cuma duduk disana tuhh (sambil menunjuk tempat duduk dibawah pohon beringin) liatin elo’ sahutnya, ‘haah,disitu,dari tadi gue gak liat ada lo disitu’, ‘iyalah lo naik sepeda kayak naik gerobak yang mau ikut balap’, katanya ‘hahahaha,masak sih’ sahutku, ‘iya,muka lo serius banget kayak jalan depan itu udah putus,hahaha’ sahutnya, dan kamipun tertawa bersama.
Hari ini tanggal 18 agustus 2012,tepat pukul 00.00 wib, ada sms di hp ku, pesan dari Wobi, “happy birthday yaa,semoga panjang umur dan sehat selalu,tambah cantik,pinter,pkoknya yang baik-baik aja dehh,bisa bahagiakan orang tuamu juga aku,hehehe”. Ucapan selamat ulang tahun itu tak akan pernah aku lupakan, setelah paginya aku buka pesan itu, apa maksud kalimatnya yang terakhir..? aku selalu bertanya-tanya. Aku takut datang kesekolah, karena setiap ada yang ulang tahun pasti dikerjai. Dan semua itu kejadian, sebal sekali aku, satu kelas diemin aku, bahkan Tiwi pun ikutan, semua berpura-pura marah kepadaku, guru-guru, ibu-ibu kantin, dan selamat untuk mereka,mereka berhasil membuat aku menangis, disaat aku menangispun tidak ada yang mendekat, Wobi juga cuek kepadaku. Datang ke kelasku saja tidak. Terkadang aku berfikir kenapa tanggal lahirku tidak hari kemarin saja yang sudah kulewati, jadi tidak ada acara ulang tahun seperti ini. Pelajaran hari ini aku lewati sendiri, akhirnya bel pulang pun berbunyi, betapa senangnya aku, ternyata semua teman-temanku telah mempersiapkan semuanya untuk merayakan ulang tahunku, lagi-lagi aku menangis, bukan karena sedih tetapi karena terharu dengan kejutan ini, ada kue tar, waah, Wobi juga ada, ternyata yang menyusun kejutan ini Wobi, dan disaat itulah Wobi menyatakan perasaannya kepadaku, aku tak bisa berkata-kata lagi dengan ucapan yang semanis madu yang keluar dari bibirnya, dengan bahagia aku peluk tubuhnya,yang bertandakan aku telah menerimanya sebagai kekasihku. 1 kelas pun bersorak ramai, tetapi aku tak menghiraukannya, tetap kupeluk dengan erat Wobiku tersayang. Hadiah ulang tahun yang sangat berkesan untukku, terima kasih teman-teman,terima kasih Wobiku sayang.
Hari itu Wobi mengantarku pulang, dengan badan kotor karena kue tar ulang tahunku melanyang kepipiku dan teman-temanku. Wobi mengantarku sampai ke depan gerbang rumahku, sebelum dia pulang, dia mencium keningku, aku malu tapi aku senang, kecupan pertama dikeningku. Lalu aku masuk kedalam rumah, dan aku dikejutkan lahi dengan papa,mama dan kakak-kakak ku yang telah menunggu kedatanganku. ‘surprize’ kata itu kudengar lagi, dengan memberiku hadiah mereka mengucapkan selamat ulang tahun untukku. Asyikk,semua sayang kepadaku, mereka tidak melupakan hari jadiku. Terima kasih Ya Allah,aku sayang mereka.
Setelah beberapa bulan aku menjalani hubungan dengan Wobi, kami sering berantem, hal yang biasa jika orang pacaran, sudah 2 tahun aku berpacaran dengan Wobi, dan kami masih baik-baik saja, berantem kecil-kecilan sering terjadi tetapi itu hanya mampu bertahan sehari, malah biasanya hanya beberapa jam saja,karena rasa ini tidak bisa dikalahkan. Suatu hari, aku melihat Wobi sedang duduk berdua dengan Tiwi, lalu aku ikut bergabung, tetapi mengapa mereka langsung diam, sepertinya tadi mereka sedang bercerita. Tapi ya sudahlah pasti ceritanya sudah selesai, Tiwi pergi, meninggalkan kami berdua karena akan mengerjakan tugas katanya. Sepulang sekolah Wobi tidak kekelasku,aku tengok ke kelasnya, sepertinya dia sudah pulang, ya sudah akhirnya aku minta dijemput kakak ku, ditengah perjalanan aku melihat, sepertinya itu Wobi, tapi dengan siapa dia, ku lihat semakin dekat dan ternyata itu Tiwi,sedang apa mereka disana, makan es krim, 1 berdua, jangan-jangan mereka, ah tidak mungkin Tiwi itu sahabatku, mending aku pulang, mandi dan tidur. Sengaja aku tidak bermain hp, karena hpku hanya terisi pesan dari Wobi saja. Dan aku tertidur sampai pagi.
Esoknya, hpku penuh dengan pesan Wobi dan panggilan yang tidak terjawab, kubiarkan saja hpku di tempat tidur dan aku pergi kesekolah. Sesampainya disekolah aku merasa aneh, kenapa semuanya lihatin aku, akhirnya sampai juga dikelas setelah melewati mata-mata yang begitu heran melihatku, aku bertanya kepada Abel, teman sekelasku, ‘Bel, ada apa sihh, kayaknya anak-anak pada liatin gue terus’ tanyaku, ‘lo udah putus ya sama Wobi ?’ tanyanya dengan ragu-ragu, ‘belum,kenapa emangnya’ sahutku, ‘belum..? sumpeh lo’,jawabnya sewot, ‘iya bener, ada apa sihh’ tanyaku serius, ‘jadi lo beneran ga tau’ sahutnya, ‘iih,bel apaan sihh,jangan buat gue marah,buruan ngomong ada apa’ jawabku sedikit memaksa, ‘ini tentang wobi’ jawabnya, ‘kenapa si Wobi ?’ tanyaku makin penasaran, ‘wobi pacaran sama Tiwi, udah sekitar 3 hari yang lalu, kemarin Tiwi minta saran dari gue, gue kira lo udah putus sama Wobi, maaf ya bi’. Aku terdiam, aku kaku, aku tak tahu apa yang aku rasakan saat itu antara sedih, kecewa, sakit, bingung semua bercampur adu. Jadi benar apa yang kulihat beberapa hari belakangan ini, Tiwi sahabat kecil ku tega mengambil kebahagiaanku. Air mata tak terasa mengalir membasahi pipiku, ingin aku berteriak sekeras mungkin, namun aku tak bisa, apa yang harus aku lakukan sekarang dikala cinta itu telah berpindah kelain hati, akan kah tetap aku mengejarnya, memperjuangkan rasa ini, cukup, aku tak ingin melangkah tanpa arah. Cinta Wobi milik sahabatku. Sekarang biarkan aku mendanyung perahu cintaku ke tengah samudra, kelak cinta sejati akan membehentikanku di samudra cintanya, hanya aku, bukan cinta yang lain.